Home » » Menag: DAU Untuk Bangun Masjid

Menag: DAU Untuk Bangun Masjid

Written By Mujahid on Kamis, 24 Januari 2013 | 07.57

Jakarta (Pinmas)—Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, pemerintah telah mengeluarkan peraturan tentang pengelolaan Dana Abadi Umat (DAU). Namun untuk memanfaatkan dana masih menunggu pembentukan sebuah badan khusus yang mengelola dana dari hasil efisiensi biaya penyelenggaraan ibadah haji itu.
“Ada satu persyaratan yang belum selesai, harus ada Badan Pengelola DAU, PP-nya sudah terbit,” kata Menteri Agama saat memberi sambutan pada acara Tasyakur Haji 2012 dan Musyawarah Nasional Asosiasi Bina Haji dan Umrah Nahdlatul Ulama (ASBIHU NU) di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Rabu (23/1) malam.
Menag mengatakan, penggunaan DAU harus tepat sasaran, yang lebih bermanfaat bagi umat. Jangan sampai uang ini dipakai untuk program abstrak seperti untuk rapat, pembinaan dan sebagainya.
Ia juga mengatakan, jumlah dana yang terkumpul dalam DAU dari tahun ke tahun terus bertambah. “Waktu saya dapat tugas pertama Rp 1,7 trilyun. Sekarang sudah 2,2 trilyun, duitnya ada, saya berencana bikin masjid,” katanya.
“Kalau dana sebesar Rp 2,2 trilyun, manfaatnya 5-7 persen berarti Rp 120 milyar pertahun. dalam satu tahun bisa dibangun 120 masjid, sehingga dalam jangka 8 tahun ada 1.000 masjid,” jelas Suryadharma Ali.
Menag juga mengatakan, dana subsidi dari dana optimalisasi bagi setiap jamaah dari tahun ke tahun meningkat. “Subsidi dari dana manfaat setoran awal bagi jamaah akan terus kita tingkatkan,” ujarnya Ia mencontohkan, pada 2009 hanya 27 persen jamaah yang pemondokannya berada di jarak 2.000 meter ke bawah dari Masjidil Haram.
Pada 2010, kata dia, jamaah yang pemondokannya mendapat subsidi dari dana optimalisasi haji meningkat menjadi 65 persen. Begitu pula subsidi untuk setiap jamaah dari dana optimalisasi haji untuk pemondokan pada 2011 meningkat. ‘’Pada 2011 dan 2012, seluruh pemondokan jamaah haji reguler berada di Ring I, yakni 2.500 meter ke bawah,’’ ungkap Menag.
Ia mencontohkan, biaya sewa pemondokan yang dibayar jamaah pada 2011 mencapai 3.150 riyal, padahal harga sewa mencapai 3.700 riyal. Setiap jamaah mendapat subsidi sebesar 550 riyal. Tahun 2012, jamaah hanya membayar sewa pemondokan sebesar 3.100 riyal, padahal sewa pemondokan mencapai 4.300 riyal.
Menurut Menag, jika pada 2011 jamaah masih dibebankan membayar general service fee sebesar 100 dolar AS dari total biaya sebesar 277 dolar AS, maka Musim Haji 2012 ditanggung sepenuhnya oleh dana optimalisasi. ‘’Itu berarti subsidi yang diterima jamaah semakin meningkat,’’ paparnya..
Selain itu, setiap jamaah juga mendapat subsidi untuk biaya katering, asuransi, biaya pembuatan paspor. ‘’Semua digratiskan, karena ditanggung dari dana optimalisasi setoran awal,’’ kata dia. Pihaknya berjanji subsidi untuk jamaah pada musim haji 2013 akan terus ditingkatkan.
Terlebih, kata dia, biaya sewa pemondokan akan terus naik. ‘’Tak ada istilah sewa pemondokan turun,’’ ucap Menag. Apalagi, tutur dia, saat ini Pemerntah Arab Saudi sedang gencar melakukan perluasan Masjidil Haram. Karena itu pemerintah harus mengelola dana optimalisasi ini agar meringankan jamaah haji. Sehingga, manfaatnya menjadi lebih besar.
Tasyakur Haji 2012 dan Munas ASBIHU NU yang berlangsung 23-24 Januari diikuti ratusan peserta, hadir pada acara tersebut mantan Menteri Agama KH Tolchah Hasan, Ketua Umum ASBIHU NU KH Manarul Hidayat, Sekretaris Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah Cepi Supriatna, Direktur Pembinaan Haji Ahmad Kartono dan Kakanwil Kemenag prov DKI Jakarta Ahmad Murtadho. (ks)
Share this article :

Posting Komentar